PHP Paling Menyakitkan, Orang Terkaya di Dunia Batal Investasi ke Indonesia

PHP Paling Menyakitkan, Orang Terkaya di Dunia Batal Investasi ke Indonesia

Orang terkaya di dunia mungkin yang Anda pikir saat ini Bill Gates bukan? Atau pemilik Amazon Jeff Bezos? Tentu bukan, saat ini jabatan sebagai orang terkaya sejagat raya dipegang oleh Elon Musk. Seorang pengusaha berusia 49 tahun yang lahir pada 28 Juni 1971 pada sebuah kota di Afrika Selatan, Pretoria kini menjabat sebagai orang terkaya di dunia.
Ia berhasil menjadi orang terkaya di dunia berhasil menggeser pendiri dari Amazon yaitu Jeff Bezos. Siapa yang menayangkan perubahan ini hanya terjadi dalam semalam. Dimana kekayaan ini didapatkan dari saham produsen mobil listrik Tesla yang naik 4,7% dalam perdagangan Bursa Saham Amerika Serikat pada selasa (12/1/2021). Dengan saham yang ia miliki sebesar 20%.
Kenaikan saham ini meningkatkan pundi-pundi kekayaan yang dimiliki oleh CEO Tesla ini, kenaikan sebesar 4,7% ini meningkatkan harta kekayaan yang dimiliki sebesar US$7,8 miliar menjadi US$183,8 miliar. Yang berhasil menggeser posisi Jeff Bezos dengan jumlah harta yang dimiliki sekitar US$182,4 miliar, dikutip Forbes, Rabu (13/1/2021).
Dengan kekayaan yang sangat besar tentunya menarik bukan dibahas kenapa orang terkaya sejagat raya ini akan melakukan investasi di Indonesia. Alasan yang menyebabkan keinginan itu karena produsen mobil listrik raksasa ini akan membangun pabrik mobil listrik atau electric vehicle (EV) yang mana membutuhkan sumber daya penyimpan daya yang berasa dari nikel.
Akan tetapi kelanjutan dari kabar investasi Tesla ini masih kabar burung, bahkan terhembus pula kabar bahwa Tesla akan membangun pabriknya di India ketimbang Indonesia. Menurut Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad, mengatakan bahwa ada beberapa hal yang membuat Tesla enggan untuk memilih berinvestasi di Indonesia dan lebih memilih India.

Baca juga:   5 Aplikasi Translate Inggris Indonesia Suara

Lantas sebab apa saja yang membuat Tesla enggan berinvestasi di Indonesia? Simak di bawah ini;

  • Biaya Investasi

    Menurut direktur INDEF biaya investasi yang perlu dikeluarkan ke negara India dinilai lebih murah ketimbang Investasi di Indonesia. Walaupun di Indonesia telah ada keringanan pajak untuk kendaraan listrik, namun bagi Tesla iklim pajak negara India jauh lebih bersahabat dibandingkan dengan Indonesia.

  • Tenaga Kerja

    Seperti yang kita ketahui kualitas SDM di Indonesia masih bisa dibilang tertinggal dalam segi IPTEK apabila dibandingkan dengan India. Terlihat dari kemajuan teknologi yang begitu mencolok, bahwa industry kendaraan listrik India lebih maju dan jauh berkembang dibandingkan dengan Indonesia.
    Alhasil hal ini yang diperkirakan membuat Tesla berpikir dua kali untuk melanjutkan investasi di Indonesia. India dipandang memiliki tenaga kerja yang berkemampuan lebih dibandingkan Indonesia yang belum lama ini baru saja mengembangkan industri kendaraan listrik yang mana dinilai masih kurang dalam pengalamanya.

  • Investasi Lain di Indonesia

    Selain perusahaan raksasa dunia yaitu Tesla, ternyata Indonesia telah menjalin berbagai kerjasama dengan perusahaan di dunia. Salah satunya dengan perusahaan asal negeri tirai bambu yaitu China. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil mengatakan bahwa pemerintah telah bekerjasama dengan China.
    Adapun perusahaan asal Cina yang telah melakukan investasi di Indonesia adalah perusahaan Contemporary Amperex Technology (CATL), yang mana mereka akan berinvestasi untuk membangun pabrik baterai lithium dengan nilai total investasi sebanyak US$5,2 Miliar atau setara dengan Rp 73 Triliun.
    Selain dengan China, dalam bidang investasi penyimpanan energi untuk barang elektronik Indonesia juga telah menandatangani kontrak atau MoU dengan LG Energy Solution. Nota kesepahaman atau Mou ini juga berkaitan dengan pembangunan parik untuk penyimpanan energi mobil listrik.
    LG Energy Solution ini menanamkan saham di Indonesia senilai US$ 9,8 Miliar atau setara dengan RP 137,9 Triliun untuk mendirikan pabrik baterai mobil listrik di tanah air.

Beberapa alasan tersebutlah yang mungkin mengakibatkan perusahaan raksasa dunia Tesla menjadi maju mundur untuk melakukan investasi di Indonesia. Akan tetapi hal ini menjadikan kekurangan Indonesia terlihat dan membuat kita sebagai warga negara wajib meningkatkan kapasitas diri sehingga dapat menjadi SDM yang unggul lebih dari negara lain.
Investasi di Indonesia juga tergolong tinggi jadi jangan merasa kecewa atas batalnya investasi Tesla di Indonesia.

Originally posted 2021-04-21 17:52:06.